KARENA NANO-NANO RAME RASANYA
Meski keprihatinan tetap saja mendera. Namun sudah tidak heran lagi dengan ramainya tudingan miring diluar sana tentang BMI (Buruh Migran Indonesia). Ya, aku juga seorang BMI yang tau persis bagaimana dunia buruh di luar negri. Well, seyogiyanya BMI adalah makhluk social yang tentunya tidak jauh berbeda dengan yang non-BMI. Yang lebih memilih untuk tinggal di Negara sendiri; meskipun hanya menjadi pengangguran. Sering sekali aku mendengar; banyak BMI yang katanya berangkat ke luar negri karena terpaksa. Sorry to say, but how stupid?
Sadarkah mereka akan hak asasi mereka? Why terpaksa? why?
Karena tidak ada lapangan pekerjaan, aku pikir sangat bukan alasan yang tepat! If they are creative enough, mereka pasti menemukan jalan supaya tetap bisa menghidupi dirinya sendiri atau keluarganya tanpa harus berangkat kerja ke luar negeri.
Mereka berangkat tentu dengan sebuah keputusan, bukan? Dan jika keputusan final adalah berangkat. Bukankah mereka seharusnya siap dengan segala konsekuensi?
Sometimes I feel like want to say, oh come on people! Be Samart!
Lupakan hal itu! Now let me share to you about BMI. Yeah, tidak semua TKW/TKI itu tak bermoral baik. Oke, mungkin banyak yang sering terdengar atau terlihat diberita tentang keburukkan-keburukan BMI. Mulai dari lesbian, bunuh membunuh antara kekasih asing, dandanan heboh, perbuatan mesum, dll.
Aneh, memang aneh. Jurnalis-jurnalis sekarang memang lebih suka berita buruk yang heboh. Karena mungkin dengan begitu mereka akan menoreh keuntungan besar. Tapi apakah berita baik tidak bias menghasilkan untung yang besar? #tanyakenapa
Fine! Memang tidak dipungkiri ratusan bahkan ribuan BMI yang bermoral buruk tersebut. Tapi kenapa hanya keburukan saja yang di gembar-gemborin di berita?
It's really not fair for us who behaved well!
Ibarat nila setitik rusak susu sebelangah. Iya, begitulah duniaku sekarang. Aku menjadi salah satu yang merasa dirugikan oleh tingkah mereka yang amburadul itu. Bahkan pergerakan jadi kurang nyaman. But...I am not gonna let them membuat langkahku tersendat.
Ini cerita tentang aku.
Dulu aku tidak bisa berbahasa inggris seperti sekarang. Meskipun sekarang bahasa Inggrisku juga masih kacau, tapi lumayanlah.. :D Selain bosku yang dulu adalah melayu. Pergerakanku dalam kehidupan social juga sangat dikengkang oleh mereka. Sudah passti salah satu sebabnya karena mereka berpikir aku sama dengan BMI yang lain di luar sana. Oh no! Don't they think that everybody has their own character? :(
HIdup memang harus punya prinsib. Dan siap dengan segala tantangannya. Setelah cukup setahun kali empat alias empat tahun menjadi TKW cupu. Aku bosan! Karena aku memang terlahir bukan untuk menjadi katak dalam tempurung. Aku tau dunia ini indah. Dan setiap Hamba-Nya berhak menikmati. Lalu kenapa aku membiarkan manusia menghambat langkahku menelusuri keindahan itu? NO! I have to get out there to see the real beuty of life!
Sampai akhirnya aku ditakdirkan bertemu dengan bosku yang sekarang. Alhamdulillah mereka sangat memahami aku. I'm trying figuring out tentang kenapa buruh migran itu bla..bla..bla...and so..and so..??
Mereka bilang orang Bangladesh itu mata keranjang. Lalu mereka juga bilang orang India itu kucing garong. Sedangkan orang Indonesia itu...maaf...pelacur. Really? I don't believe it!
Yang aku tau manusia itu beragam. Baik ras-nya ataupun karakternya. And for sure ada buruk pasti ada baiknya. Tidak mungkin semua buruk. Dari dulu semenjak aku masih seorang gadis kampung yang lugu yang suka banget nonton film Bollywood aku sudah mencintai all about India. Meskipun banyak simpang siur tidak enak tentang orang yang asli dari India. Aku tidak perduli. Aku mau membuktikan sendiri bahwa mereka tidak semua buruk. Sama juga dengan Bangladesh, Indonesia, dan Philiphin. Intinya tidak semua buruk!
JIka kalian pikir semua buruk, what about yourself? buruk jugakah? :P
And what about me? Do you think am I bad girl? no...no...no... I tell you..I am a good girl, oke! :D
Oke lanjut! Lalu...
Sangat sedih sekali ketika aku tau ada BMI yang jadi sarjana dan meraih berbagai gelar dan prestasi. Aku sedih bukan karena kehebatan mereka tentunya, tetapi karena setelah beberapa tahun aku nyemplung di dunia BMI aku baru tau kalau ternyata selain bekerja MBI juga bisa ngelanjutin sekolah. Dan mengikuti berbagai seminar dan kursus. Atau banyak kegiatan yang lain yang bukan hanya non-BMI saja yang bisa menjamah. Tetapi BMI juga tidak ketinggalan. Ini gokil!
Setelah aku menelusuri setiap sudut dunia BMI. Banyak hal yang unfair banget buat kebanyakan dari kami. Ketika tudingan-tudingan miring tentang BMI itu merebak. Aku yakin mereka; sang peraih prestasi itu hatinya tergores. Karena semua berasal dari dunia yang sama yaitu dunia BMI. Seharusnya para pencari berita itu tidak melulu mengorek berita buruk dari dunia kami. Namun ada baiknya sesekali mereka mengorek berita baik lalu mengabarkan kepada dunia di luar sana bahwa banyak sekali BMI yang patut diberi apresiasi akan prestasinya. And so we can educated others people!
Bagaimana dengan buruh migran yang berasal dari Negara asing lainnya? Sama seperti BMI pastinya. Banyak juga yang berprestasi seperti yang aku bilang tadi.
Dan siapa bilang kalau berteman dengan buruh asing itu tidak baik?
Nih kenalin.. The Nano-Nano!
Bukan hanya sesama Indonesia saja tapi dari berbagai Negara aku merangkai pertemanan. Dimulai dari India, Bangladesh, Singapore, semua ada. Makanya kami sepakat menamai gerombolan kami dengan sebutan nano-nano. Meski sebelumnya mereka tidak tau maksud dari nano-nano itu apa? :D Aku katakana kepada mereka, rame rasanya hehehe...
Kan berbabagai ras..yang dari Indonesia saja ada Jawa, Sunda, Betawi. Ditambah teman kami yang dari India, mereka juga juga berasal dari suku yang berbeda, ada Tamil, Punjabi, Sigh, dan Islam (kalau umat Islam mereka lebih suka tidak menyebut suku sebenarnya) Tapi yang ada di dalam foto memenag semuanya Islam Alhamdulillah. Dan juga teman-teman yang berasal dari Bangladesh sudah pasti Islam. Karena pas lagi ngambil gambar yang ini, ada banyak yang tidak dateng, jadi kurang rame rasanya. :D Tapi tenang aja... Mau liat foto nano-nano yang lain?
Oke, sebelum kefoto selanjutnya biar aku kenalin satu per satu siapa aja sih yang ada di dalam foto itu? Dan apa saja pekerjaan dan kegiatannya diluar sana?
Untuk menebang tudingan miring tentang semua foreign itu buruk. Nah kenalin, dari kiri yang pake baju grey keputihan itu, namanya Shafee. Dia berasal dari India, tepatnya dari Goa. Goa adalah salah satu pulau yang ada di India. Tau Pulau Bali, kan? Nah...Goa itu kurang lebih kayak Bali gitu. Shafee itu kerja di DBS bagian business analysis. Dia best friend'ku.
Terus samping dia yang cuma keliatan kepalanya itu namanya Rana, dia dari Bangladesh tapi kurang tau daerahnya karena Rana ini salah satu member baru di Nano-Nano.
Lalu selanjutnya Hani, cewek yang pake baju hitam itu aslinya dari Indramayu. Bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Cowok yang dibelakang pake kaca mata itu namanya Faysal, dari Bangladesh. Selain bekerja sebagai Electricity System dia juga sedang belajar di MDIS mengambil diploma jurusan Engineering.
Depannya wanita cantik pake baju putih itu biasa dipanggil teh Ria. Beliau adalah sosok yang kami hormati tapi sering di cengin hehe..
Orangnya asik seru abis, kocak. Jaringan Nano-Nano semakin meluas itu karena beliau. Karena beliau mempunyai sifat unik yang jarang dimiliki oleh kebanyakan orang. Semua orang nyaman bergaul dengan beliau. Termasuk aku tentunya. Beliau kerja pembantu rumah tangga.
Samping beliau ada wanita anggun, beliau biasa dipanggil bunda. Kalem-kalem saja kalau beliau mah. hehe.. beiau juga kerja sebagai pembantu rumah tangga.
Belakangnya ada cowok yang jadinya membentuk angka tujuh. Namanya Osman, biasanya dipanggil Man, kayaknya sih cuma aku yang manggil dia abang. Abisnya dia orang melayu. Orang melayu kan biasanya kalau lebih tua dipanggil abang. Nah, abang man satu-satunya anggota yang asalnya dari Singapore. Kalau abang Man ini aku lupa dia kerja dibagian apa hehe..
Selanjutnya yang paling pinggir kanan, cowok itu namanya Zafar. Asalnya dari India tepatnya Mumbai. Bekerja di salah satu perusahaan di Singapore bagian Software Engineering.
Nah, kalau yang pake kerudung itu yang paling kece pastinya. Iya, dia adalah aku :D
Aku ya aku. Tidak perlu aku jabarkan bagaimana aku. Kalian bisa menilainya sendiri. Bebas! :D
Caranya? Ya kalian sering-sering saja mengunjungi lapak ini :P
Fotonya sih hampir sama, tapi ada satu orang berbeda yang nempatin posisiku. Liat yang pakai blouse warna hijau Tosca?
Nah, yang itu namanya Karlina, cewek asal Jakarta yang satu ini memang paling gacorrrr.. :D
Gokil dan seru abis. Tapi saying, parnonya kebangetan :P
Eh, belum selesai...masih banyak lagi anggotanya.. Mau tau? Mau tau aja apa mau tau banget? :D
Nah...
Nano-nano memang tidak setiap saat bisa selalu hangout bersama. Dikarenakan jam kerja atau jam belajar yang tidak memungkinkan utnuk kami selalu bisa off bareng. Jadi agak susah selpie-selpie'an barengnya :D
Kalau dalam foto yang ini, ada dua orang yang belum aku kenalkan. Mari sini aku kenalkan..
Yang paling pinggir kiri namanya Mandeep, dia dari India, Punjabi. Selain kerja di Restoran sebagai koki, dia juga sedang belajar di DIC (Dimension International Collage)
Cewek yang lagi eksyen nelepon itu, kak Winda. Kadang aku suka gimana gitu manggil dia kakak.. soalnya Winda kan seharusnya adikku hehe.. bercanda ya kak :D
Sebenarnya masih banyak lagi anggota yang lain. Tapi aku tidak bisa melanjutkan perkenalan, Lain kali saja ya, capek ngetiknya hehe..
Tapi intinya di sini adalah aku mau menjelaskan kepada semua orang diluar sana yang menunding miring tentang keburukan, dan juga pertemanan antara bangsa asing. Karena nyatanya kami tetap berada dalam zona yang baik walaupun teman-teman berasal dari berbagai Negara. Kami sering tukar pengalaman dan cerita. Banyak yang bisa kami pelajari dari satu sama lain. Prestasi yang mereka dapat ditempat kerja dan sekolah terkadang menjadi motivasi bersama.
Kami saling support. Kami melengkapi dan kami gila-gilaan bersama. (dalam hal yang positive)
Untuk mematahkan tundingan miring tentang orang Bangladesh dan India yang katanya mata keranjang dan kucing garong. Juga untuk mematahkan tundingan miring tentang TKW Indonesia yang bla..bla...bla..and so and so.. Nano-Nano memberi sensasi yang berbeda. Karena kami InsyaAllah adalah golongan orang-orang yang baik :D
Ketika semua orang membuat pradigma buruk tentang para pekerja asing, Nano-Nano memberi sensasi yang berbeda. karena Nano-Nano rame rasanya. ;)
Ps: Jika tidak ada halangan, InsyaAllah bulan Mei akan ada launching buku antalogi keduaku bersama BMI-BMI yang lain. Iya, menghasilkan karya tulis adalah salah satu cara kami mematahkan pradigma mereka yang buruk tentang kami, para BMI. Meski jauh dari sempurna namun kami patut bangga dengan akan terlahirnya buku tersebut. Karena karya itu kami hasilkan disela-sela kesibukan kami yang luar biasa melelahkannya.
Doakan semua lancar ya.. :)
-WinduMadness-
Sadarkah mereka akan hak asasi mereka? Why terpaksa? why?
Karena tidak ada lapangan pekerjaan, aku pikir sangat bukan alasan yang tepat! If they are creative enough, mereka pasti menemukan jalan supaya tetap bisa menghidupi dirinya sendiri atau keluarganya tanpa harus berangkat kerja ke luar negeri.
Mereka berangkat tentu dengan sebuah keputusan, bukan? Dan jika keputusan final adalah berangkat. Bukankah mereka seharusnya siap dengan segala konsekuensi?
Sometimes I feel like want to say, oh come on people! Be Samart!
Lupakan hal itu! Now let me share to you about BMI. Yeah, tidak semua TKW/TKI itu tak bermoral baik. Oke, mungkin banyak yang sering terdengar atau terlihat diberita tentang keburukkan-keburukan BMI. Mulai dari lesbian, bunuh membunuh antara kekasih asing, dandanan heboh, perbuatan mesum, dll.
Aneh, memang aneh. Jurnalis-jurnalis sekarang memang lebih suka berita buruk yang heboh. Karena mungkin dengan begitu mereka akan menoreh keuntungan besar. Tapi apakah berita baik tidak bias menghasilkan untung yang besar? #tanyakenapa
Fine! Memang tidak dipungkiri ratusan bahkan ribuan BMI yang bermoral buruk tersebut. Tapi kenapa hanya keburukan saja yang di gembar-gemborin di berita?
It's really not fair for us who behaved well!
Ibarat nila setitik rusak susu sebelangah. Iya, begitulah duniaku sekarang. Aku menjadi salah satu yang merasa dirugikan oleh tingkah mereka yang amburadul itu. Bahkan pergerakan jadi kurang nyaman. But...I am not gonna let them membuat langkahku tersendat.
Ini cerita tentang aku.
Dulu aku tidak bisa berbahasa inggris seperti sekarang. Meskipun sekarang bahasa Inggrisku juga masih kacau, tapi lumayanlah.. :D Selain bosku yang dulu adalah melayu. Pergerakanku dalam kehidupan social juga sangat dikengkang oleh mereka. Sudah passti salah satu sebabnya karena mereka berpikir aku sama dengan BMI yang lain di luar sana. Oh no! Don't they think that everybody has their own character? :(
HIdup memang harus punya prinsib. Dan siap dengan segala tantangannya. Setelah cukup setahun kali empat alias empat tahun menjadi TKW cupu. Aku bosan! Karena aku memang terlahir bukan untuk menjadi katak dalam tempurung. Aku tau dunia ini indah. Dan setiap Hamba-Nya berhak menikmati. Lalu kenapa aku membiarkan manusia menghambat langkahku menelusuri keindahan itu? NO! I have to get out there to see the real beuty of life!
Sampai akhirnya aku ditakdirkan bertemu dengan bosku yang sekarang. Alhamdulillah mereka sangat memahami aku. I'm trying figuring out tentang kenapa buruh migran itu bla..bla..bla...and so..and so..??
Mereka bilang orang Bangladesh itu mata keranjang. Lalu mereka juga bilang orang India itu kucing garong. Sedangkan orang Indonesia itu...maaf...pelacur. Really? I don't believe it!
Yang aku tau manusia itu beragam. Baik ras-nya ataupun karakternya. And for sure ada buruk pasti ada baiknya. Tidak mungkin semua buruk. Dari dulu semenjak aku masih seorang gadis kampung yang lugu yang suka banget nonton film Bollywood aku sudah mencintai all about India. Meskipun banyak simpang siur tidak enak tentang orang yang asli dari India. Aku tidak perduli. Aku mau membuktikan sendiri bahwa mereka tidak semua buruk. Sama juga dengan Bangladesh, Indonesia, dan Philiphin. Intinya tidak semua buruk!
JIka kalian pikir semua buruk, what about yourself? buruk jugakah? :P
And what about me? Do you think am I bad girl? no...no...no... I tell you..I am a good girl, oke! :D
Oke lanjut! Lalu...
Sangat sedih sekali ketika aku tau ada BMI yang jadi sarjana dan meraih berbagai gelar dan prestasi. Aku sedih bukan karena kehebatan mereka tentunya, tetapi karena setelah beberapa tahun aku nyemplung di dunia BMI aku baru tau kalau ternyata selain bekerja MBI juga bisa ngelanjutin sekolah. Dan mengikuti berbagai seminar dan kursus. Atau banyak kegiatan yang lain yang bukan hanya non-BMI saja yang bisa menjamah. Tetapi BMI juga tidak ketinggalan. Ini gokil!
Setelah aku menelusuri setiap sudut dunia BMI. Banyak hal yang unfair banget buat kebanyakan dari kami. Ketika tudingan-tudingan miring tentang BMI itu merebak. Aku yakin mereka; sang peraih prestasi itu hatinya tergores. Karena semua berasal dari dunia yang sama yaitu dunia BMI. Seharusnya para pencari berita itu tidak melulu mengorek berita buruk dari dunia kami. Namun ada baiknya sesekali mereka mengorek berita baik lalu mengabarkan kepada dunia di luar sana bahwa banyak sekali BMI yang patut diberi apresiasi akan prestasinya. And so we can educated others people!
Bagaimana dengan buruh migran yang berasal dari Negara asing lainnya? Sama seperti BMI pastinya. Banyak juga yang berprestasi seperti yang aku bilang tadi.
Dan siapa bilang kalau berteman dengan buruh asing itu tidak baik?
Nih kenalin.. The Nano-Nano!
Bukan hanya sesama Indonesia saja tapi dari berbagai Negara aku merangkai pertemanan. Dimulai dari India, Bangladesh, Singapore, semua ada. Makanya kami sepakat menamai gerombolan kami dengan sebutan nano-nano. Meski sebelumnya mereka tidak tau maksud dari nano-nano itu apa? :D Aku katakana kepada mereka, rame rasanya hehehe...
Kan berbabagai ras..yang dari Indonesia saja ada Jawa, Sunda, Betawi. Ditambah teman kami yang dari India, mereka juga juga berasal dari suku yang berbeda, ada Tamil, Punjabi, Sigh, dan Islam (kalau umat Islam mereka lebih suka tidak menyebut suku sebenarnya) Tapi yang ada di dalam foto memenag semuanya Islam Alhamdulillah. Dan juga teman-teman yang berasal dari Bangladesh sudah pasti Islam. Karena pas lagi ngambil gambar yang ini, ada banyak yang tidak dateng, jadi kurang rame rasanya. :D Tapi tenang aja... Mau liat foto nano-nano yang lain?
Oke, sebelum kefoto selanjutnya biar aku kenalin satu per satu siapa aja sih yang ada di dalam foto itu? Dan apa saja pekerjaan dan kegiatannya diluar sana?
Untuk menebang tudingan miring tentang semua foreign itu buruk. Nah kenalin, dari kiri yang pake baju grey keputihan itu, namanya Shafee. Dia berasal dari India, tepatnya dari Goa. Goa adalah salah satu pulau yang ada di India. Tau Pulau Bali, kan? Nah...Goa itu kurang lebih kayak Bali gitu. Shafee itu kerja di DBS bagian business analysis. Dia best friend'ku.
Terus samping dia yang cuma keliatan kepalanya itu namanya Rana, dia dari Bangladesh tapi kurang tau daerahnya karena Rana ini salah satu member baru di Nano-Nano.
Lalu selanjutnya Hani, cewek yang pake baju hitam itu aslinya dari Indramayu. Bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Cowok yang dibelakang pake kaca mata itu namanya Faysal, dari Bangladesh. Selain bekerja sebagai Electricity System dia juga sedang belajar di MDIS mengambil diploma jurusan Engineering.
Depannya wanita cantik pake baju putih itu biasa dipanggil teh Ria. Beliau adalah sosok yang kami hormati tapi sering di cengin hehe..
Orangnya asik seru abis, kocak. Jaringan Nano-Nano semakin meluas itu karena beliau. Karena beliau mempunyai sifat unik yang jarang dimiliki oleh kebanyakan orang. Semua orang nyaman bergaul dengan beliau. Termasuk aku tentunya. Beliau kerja pembantu rumah tangga.
Samping beliau ada wanita anggun, beliau biasa dipanggil bunda. Kalem-kalem saja kalau beliau mah. hehe.. beiau juga kerja sebagai pembantu rumah tangga.
Belakangnya ada cowok yang jadinya membentuk angka tujuh. Namanya Osman, biasanya dipanggil Man, kayaknya sih cuma aku yang manggil dia abang. Abisnya dia orang melayu. Orang melayu kan biasanya kalau lebih tua dipanggil abang. Nah, abang man satu-satunya anggota yang asalnya dari Singapore. Kalau abang Man ini aku lupa dia kerja dibagian apa hehe..
Selanjutnya yang paling pinggir kanan, cowok itu namanya Zafar. Asalnya dari India tepatnya Mumbai. Bekerja di salah satu perusahaan di Singapore bagian Software Engineering.
Nah, kalau yang pake kerudung itu yang paling kece pastinya. Iya, dia adalah aku :D
Aku ya aku. Tidak perlu aku jabarkan bagaimana aku. Kalian bisa menilainya sendiri. Bebas! :D
Caranya? Ya kalian sering-sering saja mengunjungi lapak ini :P
Fotonya sih hampir sama, tapi ada satu orang berbeda yang nempatin posisiku. Liat yang pakai blouse warna hijau Tosca?
Nah, yang itu namanya Karlina, cewek asal Jakarta yang satu ini memang paling gacorrrr.. :D
Gokil dan seru abis. Tapi saying, parnonya kebangetan :P
Eh, belum selesai...masih banyak lagi anggotanya.. Mau tau? Mau tau aja apa mau tau banget? :D
Nah...
Nano-nano memang tidak setiap saat bisa selalu hangout bersama. Dikarenakan jam kerja atau jam belajar yang tidak memungkinkan utnuk kami selalu bisa off bareng. Jadi agak susah selpie-selpie'an barengnya :D
Kalau dalam foto yang ini, ada dua orang yang belum aku kenalkan. Mari sini aku kenalkan..
Yang paling pinggir kiri namanya Mandeep, dia dari India, Punjabi. Selain kerja di Restoran sebagai koki, dia juga sedang belajar di DIC (Dimension International Collage)
Cewek yang lagi eksyen nelepon itu, kak Winda. Kadang aku suka gimana gitu manggil dia kakak.. soalnya Winda kan seharusnya adikku hehe.. bercanda ya kak :D
Sebenarnya masih banyak lagi anggota yang lain. Tapi aku tidak bisa melanjutkan perkenalan, Lain kali saja ya, capek ngetiknya hehe..
Tapi intinya di sini adalah aku mau menjelaskan kepada semua orang diluar sana yang menunding miring tentang keburukan, dan juga pertemanan antara bangsa asing. Karena nyatanya kami tetap berada dalam zona yang baik walaupun teman-teman berasal dari berbagai Negara. Kami sering tukar pengalaman dan cerita. Banyak yang bisa kami pelajari dari satu sama lain. Prestasi yang mereka dapat ditempat kerja dan sekolah terkadang menjadi motivasi bersama.
Kami saling support. Kami melengkapi dan kami gila-gilaan bersama. (dalam hal yang positive)
Untuk mematahkan tundingan miring tentang orang Bangladesh dan India yang katanya mata keranjang dan kucing garong. Juga untuk mematahkan tundingan miring tentang TKW Indonesia yang bla..bla...bla..and so and so.. Nano-Nano memberi sensasi yang berbeda. Karena kami InsyaAllah adalah golongan orang-orang yang baik :D
Ketika semua orang membuat pradigma buruk tentang para pekerja asing, Nano-Nano memberi sensasi yang berbeda. karena Nano-Nano rame rasanya. ;)
Ps: Jika tidak ada halangan, InsyaAllah bulan Mei akan ada launching buku antalogi keduaku bersama BMI-BMI yang lain. Iya, menghasilkan karya tulis adalah salah satu cara kami mematahkan pradigma mereka yang buruk tentang kami, para BMI. Meski jauh dari sempurna namun kami patut bangga dengan akan terlahirnya buku tersebut. Karena karya itu kami hasilkan disela-sela kesibukan kami yang luar biasa melelahkannya.
Doakan semua lancar ya.. :)
-WinduMadness-
Comments
Post a Comment